Pernah kau rasa yang saat ini kau paling tak guna?
Pernah kau rasa detik ini yang kau memang patut dihina?
Dia merasakan saat ini diri dia paling corot.
Dia merasakan detik ini hati dia paling keromot.
Tak bisa berbuat apa.
Berjalan terhuyung tah kemana.
Maka dia duduk dan tersedu-sedu,
Mulutnya sedang terkumat kamit bercakap sambil dagunya mendongak tepat di langit biru.
“Tuhan, aku ini tak mahu jadi batu yang kaku, tapi aku tak mampu meluah laku.
Tuhan, apa kata digantinya tempat dia sama aku?
Supaya aku tahu, bagaimananya rasa menjadi bisu walau punya suara merdu.
Tuhan, kalau permintaan pertamaku terlalu, izinkan aku minta lagi satu.
Mohon dikeringkan airmataku, supaya bisa aku sorok sedihku.”
Dan awan pun berarak kelabu,
Seperti menggendong setiap titisan airmata anak itu.
Maka pesannya pada awan kelabu,
Awan, kendonglah airmata aku tanpa jemu.
Dan disetiap kepenatan kamu menggendong airmataku,
Gugurkanlah.
Gugurkan ia membasahi segala,
Dan disetiap gugurnya ia,
Tahulah kamu bahawa itu aku,
Sebenarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Kau okay ?
:)
Post a Comment